Banner Exchange

silahkan anda copy rumus link yang ada di bawah gambar untuk membuat link blog ini di blog anda.link yang akan anda lihat tampak seperti di gambar



Optionally use this Widget installer to add this link to your blogger blog.

tenganan

Tenganan

tenganan merupakan desa tradisional bali yang masih menganut adat istiadat bali kuno dari budaya sampai keseharian masyarakatnya

Di desa tenganan kita bisa menyaksikan tatanan kehidupan masyarakat bali yang sesungguhnya dari keseharian mereka sampai adat istiadat yang sangat mereka pegang teguh tanpa tersentuh pengaruh budaya dari luar, sungguh dunia lain yang bisa kita temukan saat ber wisata ke bali

Lokasi
desa tenganan berlokasi di kabupaten karangasem di bagian timur pulau bali dengan dengan jarak 15 km dari pusat kota amlapura dan 65 km dari pusat kota denpasar. komplek desa tenganan terdiri dari 3 garis besar yaitu, komplek pemukiman penduduk, persawahan dan perkembunan

Objek wisata desa tenganan sangat dekat dengan objek wisata candi dasa sehingga wisata bali anda bisa dilanjutkan dengan mengunjungi objek wisata candi dasa

tenganan

Pola perkampungan desa tenganan yang seragam yang bersifat linear.

  1. masyarakat yang bilateral dan berorientasi pada kolektif dan senioritas.
  2. Sistem ritual khusus dalam frekuensi yang tinggi dengan menyungguhkan perpaduan agama, seni
  3. Tradisi mekare-kare jatuh setiap bulan Juni yaitu tradisi perang pandan yang menggambarkan semangat perjuangan dan uji ketangguhan fisik yang diiringi oleh gambelan tradisional yang bernama selonding.
  4. Seni kerajinan tenun ikat kain geringsing dengan design yang khas dan warna khas, Kain ini dikenakan pada waktu upacara dimana dipercaya dengan memakai kain ini akan terhindar dari penyakit. Kata Geringsing sendiri berasal dari bahasa Bali yaitu “gering” yang berarti penyakit keras dan “sing” berarti tidak.

Masyarakat dan kebudayaan Tenganan merupakan tempat yang kaya bagi kajian ilmu antropologi, arkeologi, hukum adat sejarah dan sastra degan penduduk kurang lebih 550 jiwa.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More